Minggu, 01 September 2013

BUKTI EVOLUSI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Evolusi merupakan perubahan biologis yang dialami mahluk hidup seiring berjalannya waktu. Ada banyak sekali bukti dari banyak sumber independen mendukung keberadaan evolusi, yang tidak bertentangan dengan keyakinan agama ataupun keyakinan kepada Tuhan. Ilmuan menggunakan teori evolusi untuk menjawab pertanyaan seperti: “Mengapa ada banyak sekali jenis tanaman dan spesies hewan?” dan “Bagaimana bisa kesamaan diantara spesies dapat dijelaskan?” (Yasin.S, 2010)
Selama lebih dari seratus tahun, argumen pro dan kontra terhadap teori evolusi telah diteliti dan diperdebatkan. Benarkah evolusi itu ada? Apa buktinya kalau evolusi itu ada? Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita.  Bagi para spesialis di bidang biologi dan disiplin ilmu lain yang berkaitan, mungkin pertanyaan tersebut sudah terjawab. Akan tetapi, bagaimana bagi kelompok lain yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengikuti jalannya perkembangan teori evolusi? (Eksakta, 2012)
Pernahkah kita berpikir, siapakah nenek moyang kita? Dari berbagai proses pengamatan, bukti yang ada, dan penelitian yang dilakukan para ahli, akhirnya muncul suatu teori evolusi. Berdasarkan data atau petunjuk yang ada, makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) telah menghuni bumi jutaan tahun yang lampau. Jenis-jenis yang hidup pada masa lampau tersebut berbeda dengan jenis yang hidup pada masa sekarang ini. Bahkan beberapa jenis hewan dan tumbuhan purba saat ini telah punah, tinggal fosilnya saja. (Febry dkk)


1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa saja yang merupakan bukti-bukti evolusi ?
2.       Bagaimana contoh-contoh dari bukti evolusi ?
3.       Mengapa bukti-bukti evolusi yang telah ada bisa dikatakan bukti ?

1.3  Batasan Masalah
Agar masalah dalam makalah ini tidak meluas dan menjadi lebih terfokus maka pembahasan dalam makalah ini terbatas pada bukti-bukti yang menunjukkan telah terjadinya evolusi.

1.4  Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui apa saja yang merupakan bukti evolusi
2.      Mengetahui contoh-contoh evolusi
3.      Mengetahui alasan mengapa bukti yang telah ada bisa dikatakan sebagai bukti.

1.5  Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan agar dapat menambah wawasan bagi pembaca terutama mahasiswa/siswi tentang bukti-bukti yang menunjukan terjadinya evolusi dan sekaligus menjadi renungan bersama apakah bukti-bukti tersebut pantas dikatakan sebagai bukti.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 

Menurut Anonim (2012), Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan, Peristiwa Domestikasi, Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi, Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup, Studi perbandingan embriologi, Studi perbandingan biokimia, Organ yang Mengalami Rudimentasi/Organ Tubuh yang Tersisa, Bukti Biogeografi, Perbandingan Fisiologi, Perbandingan Genetika, dan Bukti Molekuler.

1.      Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan
Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain. Jadi antar individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat. Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru. (Anonim 2012)


2.      Peristiwa Domestikasi
Domestikasi adalah usaha manusia untuk menjadikan hewan/tanaman liar menjadi tanaman/hewan yang dapat dikuasai dan bermanfaat bagi manusia.Pada dasarnya tindakan ini adalah memindahkan makhluk hidup dari lingkungan aslinya ke lingkungan yang diciptakan oleh manusia. Tindakan ini dapat mengakibatkan timbulnya jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang menyimpang dari aslinya, yang mengarah terbentuknya spesies baru. (Anonim 2012)
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula.  Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan adanya isolasi geografis. (Eksakta, 2012)

3.      Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi
Fosil (bahasa Latin: fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah") adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi. (Yasin, 2010)
Menurut Oxlay (2011), Adapun fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Pithecanthropus erectus. Tempat penemuan di Desa Trinil di pinggir sungai Bengawan Solo di dekat Ngawi, Propinsi Jawa Timur. Orang yang menemukannya adalah Dr. Eugene Dubois. Tahun penemuannya adalah pada tahun 1890. Fosil ini dikenal juga dengan sebutan Manusia Jawa dan merupakan jenis manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia.
b. Pithecanthropus mojokertensis. Tempat penemuannya adalah di daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Nama penemunya adalah Duyfjes dan Von Koenigswald. Tahun penemuannya adalah pada tahun 1936. Fosil ini berupa tengkorak anak-anak yang berusia sekitar 6 tahun dan diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.
c. Meganthropus palaeojavanicus. Tempat penemuannya di Sangiran, daerah Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Nama penemunya adalah Von Koenigswald. Tahun penemuan fosil tersebut adalah antara tahun 1936 – 1941. Fosil ini lebih besar dan lebih tegap daripada Pithecanthropus Erectus. Usianya diperkirakan paling tua di antara jenis manusia purba yang lain di Indonesia.

4.      Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup
Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya mungkin sama. (Anonim 2012)
Sumber: http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
Gambar 1. Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan fungsi.

Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda. (Anonim 2012)

5.      Studi perbandingan embriologi
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang. (Anonim 2012)

6.      Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. (Anonim 2012)

7.      Organ yang Mengalami Rudimentasi/Organ Tubuh yang Tersisa
Rudimentasi organ merupakan petunjuk adanya evolusi. Organ yang berguna pada suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup lain mungkin kurang berfungsi. Contoh tulang ekor pada manusia kurang berfungsi sehingga mengalami  rudimenter.  Organ yang mengalami rudimenter akan membuang waktu saja untuk terus-menerus menyediakan darah, zat makanan, dan  ruangan bagi organ yang tidak lagi memiliki fungsi  penting.  seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang memiliki organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi. Namun pada kelompok mamalia lain, ekor  sangat berkembang dan berfungsi sebagai ekor, begitu juga pada kelompok Vertebrata lainnya. (Yasin, 2010)

8.      Bukti Biogeografi
Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman dan hewan. Dengan mempelajari biogeografi kita dapat menjelaskan mengapa spesies-spesies berdistribusi, dan apa bentuk distribusi yang diperlihatkan mengenai habitat dan daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin mengelilingi dunia dengan H.M.S. Beagle, ia menemukan bahwa spesies tanaman dan hewan  umumnya tidak berdistribusi jauh dari habitat yang potensial. Studi-studi mengenai biogeografi sejak Darwin dibuktikan berulang-ulang oleh para ilmuan. (Anonim 2012)


9.      Perbandingan Fisiologi
Makhluk hidup mulai dari yang derajat terendah hingga ke derajat yang paling tinggi tubuhnya tersusun atas sel. Walaupun jumlah sel dan morfologi setelah dewasa berbeda-beda, namun kegiatan fisiologis di dalam setiap selnya memiliki kemiripan, seperti :1) dalam metabolism; 2) dalam respirasi; 3) dalam sintesa protein; 4) sintesa ATP dan penggunaannya dalam aktivitas hidup. (Anonim 2012)

10.  Perbandingan Genetika
Teori ini dipelopori oleh George Mendel. Ia mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen. Dengan demikian banyaknya variasi alel menentukan kemampuan terhadap ketahanan untuk dapat terus hidup. (Anonim 2012)

11.  Bukti Molekuler
Evolusi melekuler merupakan merupakan proses evolusi yang terjadi pada skala DNA, RNA, dan protein. Secara garis besar, evolusi molekuler ini membahas mengenai RNA, DNA, analisis filogenik, dan evolusi eukariot. Evolusi molekuler muncul sebagai bidang ilmu pengetahuan pada tahun 1960-an ketika peneliti dari bidang biologi molekuler, biologi evolusi, dan genetika populasi berusaha memahami stuktur dan fungsi asam nukleat dan protein yang baru ditemukan. Evolusi molekuler pada dasarnya menjelaskan dinamika perubahan evolusi pada tingkat molekuler, bahasan pada evolusi molekuler itu meliputi perubahan materi genetik (urutan DNA atau RNA) dan produknya serta rata-rata dan pola perubahannya serta mengkaji pula sejarah evolusi organisme dan makromolekul yang didukung data-data molekuler (filogeni molekuler). (Eksakta, 2012)
Dalam tinjauan molekuler, evolusi  merupakan perubahan susunan genetik pada generasi yang berurutan. Untuk mengetahui evolusi, sangat baik untuk mengetahui tentang  genetika dari populasi (population genetic). Penelitian selama 30 tahun yang dilakukan oleh R.A. Fisher di Inggris dan S. Wright di Amerika memperlihatkan bahwa evolusi tidak mengenai sebuah gen atau suatu individu, tetapi melaui sekelompok gen atau sekumpulan individu yang disebut populasi. (Anonim 2012)
Genetika individu selalu menyangkut konsep genotipe yakni konstitusi genetika pada individu. Dan jika kita katakan bahwa evolusi adalah perubahan dalam komposisi genetis dari populasi, maka yang diartikan adalah suatu perubahan dari frekuensi genetis di dalam seluruh gen (termasuk plasmagen) yang dimiliki semua individu dalam populasi tersebut. (Yasin, 2010)





















BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pembahasan tentang bukti-bukti evolusi adalah:
1.      Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu : Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi, Anatomi perbandingan, Adanya alat-alat tubuh yang tersisa, Bukti biogeografi, Peristiwa domestikasi, Perbandingan fisiologi, Embriologi perbandingan, Variasi antar individu dalam satu keturunan, Perbandingan genetic, Petunjuk secara biokimia, Bukti molekuler.
2.      Contoh-contoh evolusi antara lain: Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, Meganthropus palaeojavanicus
3.      Ada banyak alasan yang dapat digunakan untuk membuktikan bahwa evolusi memang terjadi. Bukti-bukti evolusi yang dikemukakan pada makalah ini hanya beberapa contoh yang mungkin akan mudah dimengerti. Evolusi dapat dibuktikan mulai dari bukti skala kecil seperti pada pemuliaan anjing atau tumbuhan, homologi antara suatu bagian dari organisme hingga menyangkut pada masalah yang lebih luas seperti pembandingan data sistematik. Data-data yang ada saling mendukung bahwa suatu proses yang universal telah berlangsung, yaitu proses evolusi abiotik maupun proses evolusi biotik. Kedua-duanya bekerjasama ataupun saling mempengaruhi hingga terbentuknya bumi sekarang. Data-data modern seperti data genetika (DNA) dan data biokimia yang menunjukkkan betapa kesamaan yang besar antara organisme eukariot mulai dari tanaman hingga manusia merupakan fakta yang sangat meyakinkan mengenai proses evolusi.





DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012.Bukti-Bukti Evolusi.http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/.Artikel.Diakses 02/03/2013

Eksakta.R.S.2012.Bukti Evolusi.http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/12/bukti-evolusi 28.html.Artikel.Diakses 02/03/2013

Febry,dkk.2013

Oxlay.2011.Fosil Manusia Purba.http://id.shvoong.com/humanities/history/2187699-fosil-manusia-purba-yang-ditemukan/#ixzz2MNCDKnFV.Artikel.Diakses 02/03
/2013

Yasin Sanjaya.2010.Bukti-Bukti Evolusi.http://www.sarjanaku.com/2010/02/bukti-bukti-evolusi-variasi-genetika.html.Artikel.Diakses 02/03/2013


2 komentar: